9 Cara Ampuh dan Jitu Mengumpulkan Modal Usaha UMKM
Gak perlulah kalian bingung, zaman sekarang ini untuk mendapatkan sejumlah modal yang dibutuhkan tidaklah sulit seperti zaman dahulu kala, sebab banyak akses yang bisa dijadikan sebagai pilihan untuk modal. Jika kalian sudah menentukan UMKM apa yang akan dirintis, saatnya simak cara-cara bagaimana mendapatkan modal UMKM dengan ampuh dan jitu. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika ingin menjalankan sebuah UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Selain memiliki banyak pengetahuan di dunia usaha dan adanya pengalaman yang mendukung, memiliki modal yang cukup juga menjadi hal yang paling utama diperhatikan. Rasanya percuma saja, tanpa adanya modal yang memadai, maka sampai kapanpun rencana untuk menjalankan usaha tidak akan tercapai.
Perlu diketahui, tidak semua UMKM membutuhkan jumlah modal yang sama. Besar kecilnya modal UMKM yang dibutuhkan tentunya tergantung dari jenis usaha yang ingin dijalankan. Misalnya saja membuka usaha konveksi hijab, maka modalnya akan lebih besar bila dibandingkan membangun UMKM warung kelontong.
9 cara ampuh dan tepat mendapatkan modal usaha UMKM:
1. Menabung
Tak bisa dipungkiri, biasanya seseorang yang sudah memiliki niatan untuk merintis UMKM maka sejak saat itu juga dirinya akan mulai menabung yang dikhususkan untuk modal UMKM. Biasanya tabungan modal ini tidak digabung dengan tabungan pribadi, melainkan dibuatkan rekening baru khusus modal.
Tabungan ini bisa menjadi pilihan yang tepat bagi Anda yang tidak ingin berhutang. Cara ini memang butuh proses yang tidak sebentar. Asalkan dilakukan dengan tekun dan disiplin, maka waktu pun tidak akan terasa dan modal yang dibutuhkan terkumpul. Jika perlu, buatlah target waktu yang ditentukan sejak awal, sehingga bisa lebih giat lagi menabung untuk mengumpulkan modal usaha.
2. Jual Aset
Tak sedikit orang yang memilih jalan ini untuk mendapatkan modal dengan cepat, yaitu menjual aset-aset yang ada. Biasanya aset ini berupa rumah apartemen, mobil, motor, emas, tas branded atau barang lainnya yang memiliki nilai harga tinggi.
Bukan hanya itu saja, Anda juga bisa menjual aset-aset atau barang yang tidak terpakai lagi, namun masih memiliki kondisi yang sangat bagus dan layak untuk dijual. Coba lihat kembali di sekeliling rumah, kira-kira adakah barang tersebut? Tidak perlu pusing, barang ini bisa berupa sepatu, tas, kamera, baju-baju dan sebagainya.
3. Menggadaikan Aset atau Barang
Merasa sayang dan tak rela menjual aset atau barang untuk menambah modal, tidak menjadi masalah. Ada cara lain, selain menjualnya. Anda bisa menggadaikan aset atau barang tersebut. Namun, sayangnya tidak semua aset atau barang bisa digadaikan, hanya tertentu saja antara lain surat-surat berharga seperti rumah, tanah dan kendaraan atau barang elektronik lainnya seperti kamera, smartphone, laptop dan sebagainya.
Dengan menggadaikan, Anda tidak perlu khawatir akan kehilangan aset atau barang yang dimiliki. Sebab, aset atau barang tersebut hanya dititipkan ke kantor pegadaian dalam kurun waktu yang disepakati bersama. Ketika pinjaman sudah lunas, maka Anda akan mendapatkan kembali aset atau barangnya. Mengingat, sekarang ini banyak oknum-oknum yang melakukan tindak kejahatan seperti penipuan, maka carilah kantor gadai yang sudah terpercaya.
4. Pinjaman dari Keluarga
Nabung butuh waktu lama, sementara gadai aset takut hilang, sudah coba bilang secara terbuka untuk meminjam modal untuk bangun UMKM ke keluarga atau saudara lain?
Tak perlu ragu atau sungkan untuk melakukan hal ini, sebab orang-orang terdekatlah yang akan selalu memberikan dukungan penuh bagi kesuksesan Anda. Apalagi bila UMKM yang akan dirintis sangat menjanjikan, pastinya salah satu anggota keluarga akan meminjamkan sejumlah uang untuk modal.
5. Joint Venture
Bila modal yang dibutuhkan belum cukup untuk membangun UMKM, tak ada salahnya bila ajak teman terdekat atau saudara untuk bekerja sama membangun UMKM. Artinya, Anda dan partner akan patungan modal dengan membaginya sama rata. Misalnya membutuhkan modal Rp10 juta rupiah, kemudian dibagi menjadi 50:50, sehingga masing-masing patungan Rp5 juta. Hal ini juga berlaku untuk keuntungan dan kerugian yang didapatkan.
6. Konsumen
Siapa bilang modal tidak bisa didapatkan dari konsumen? Justru ada beberapa UMKM yang memiliki sistem harus adanya bayar dimuka sebesar 30% hingga 50%. Uang muka tersebut dijadikan sebagai tanda jadi dan bisa digunakan sebagai modal hingga pengerjaannya selesai. Cara ini bisa dipraktikan pada usaha katering, konveksi baju atau kerudung, dan sebagainya.
7. Pinjaman dari Bank
Tak bisa dipungkiri, bank menjadi salah satu tempat yang paling sering dituju bagi kebanyakan orang. Selain untuk menabung dan pengajuan kartu kredit, bank juga menjadi solusi yang tepat untuk mengajukan pinjaman modal usaha UMKM. Perlu diketahui, pinjaman di bank ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu Kredit Multi Guna (KMG) dan Kredit Tanpa Agunan (KTA).
KMG merupakan pinjaman yang besar kecil jumlah pinjamannya tergantung dari jaminan yang diberikan kepada bank. Jadi semakin besar aset yang dijaminkan misalnya rumah atau tanah, maka akan semakin besar pula jumlah pinjaman yang akan didapatkan. Selain itu, masa tenor juga lebih panjang, yakni bisa mencapai 10-20 tahun dengan bunga 9%-12% per tahunnya.
Sementara pada KTA adalah salah satu produk bank yang menawarkan fasilitas kredit tanpa adanya aset nasabah yang dijadikan sebagai jaminan. Persetujuan pinjaman yang Anda ajukan hanya berdasarkan riwayat kredit yang sebelumnya dilakukan, bisa dari kartu kredit kredit motor, mobil dan sebagainya. Umumnya, bank akan memberikan pinjaman dana dengan maksimal pengajuan sebesar Rp200-300 juta dengan bunga yang lebih besar, yaitu 10%-23% per tahun.
8. Peer to Peer Lending
Zaman sekarang ini, masih adakah diantara kalian yang belum mengenal peer to peer lending? Ya, peer to peer lending atau biasa dikenal juga dengan p2p lending ini merupakan situs pinjaman online yang saat ini digilai banyak orang terutama para pengusaha pemula yang baru ingin membangun usaha. Banyak fintech yang menawarkan p2p lending dengan ragam jumlah pinjaman yang berbeda, mulai dari Rp500 ribu hingga Rp2 miliar dengan bunga sebesar 7% - 30% per tahunnya.
9. Ikuti Pameran atau Kompetisi
Bila sudah menjalankan usaha tapi masih membutuhkan modal, Anda bisa mengikuti sejumlah pameran atau kompetisi UMKM. Pada umumnya, banyak investor yang akan menghadiri acara tersebut untuk menemukan UMKM yang menarik dan siap didanai. Maka, lakukanlah persiapan dengan matang, agar peluang mendapatkan modal UMKM bisa terbuka lebar.
9 cara ampuh dan tepat mendapatkan modal usaha UMKM:
- Menabung
- Jual Aset
- Menggadaikan Aset atau Barang
- Pinjaman dari Keluarga
- Joint Venture
- Konsumen
- Pinjaman dari bank
- Peer-to-Peer Lending
- Mengikuti Pameran atau Kompetisi
1. Menabung
Tak bisa dipungkiri, biasanya seseorang yang sudah memiliki niatan untuk merintis UMKM maka sejak saat itu juga dirinya akan mulai menabung yang dikhususkan untuk modal UMKM. Biasanya tabungan modal ini tidak digabung dengan tabungan pribadi, melainkan dibuatkan rekening baru khusus modal.
Tabungan ini bisa menjadi pilihan yang tepat bagi Anda yang tidak ingin berhutang. Cara ini memang butuh proses yang tidak sebentar. Asalkan dilakukan dengan tekun dan disiplin, maka waktu pun tidak akan terasa dan modal yang dibutuhkan terkumpul. Jika perlu, buatlah target waktu yang ditentukan sejak awal, sehingga bisa lebih giat lagi menabung untuk mengumpulkan modal usaha.
2. Jual Aset
Tak sedikit orang yang memilih jalan ini untuk mendapatkan modal dengan cepat, yaitu menjual aset-aset yang ada. Biasanya aset ini berupa rumah apartemen, mobil, motor, emas, tas branded atau barang lainnya yang memiliki nilai harga tinggi.
Bukan hanya itu saja, Anda juga bisa menjual aset-aset atau barang yang tidak terpakai lagi, namun masih memiliki kondisi yang sangat bagus dan layak untuk dijual. Coba lihat kembali di sekeliling rumah, kira-kira adakah barang tersebut? Tidak perlu pusing, barang ini bisa berupa sepatu, tas, kamera, baju-baju dan sebagainya.
3. Menggadaikan Aset atau Barang
Merasa sayang dan tak rela menjual aset atau barang untuk menambah modal, tidak menjadi masalah. Ada cara lain, selain menjualnya. Anda bisa menggadaikan aset atau barang tersebut. Namun, sayangnya tidak semua aset atau barang bisa digadaikan, hanya tertentu saja antara lain surat-surat berharga seperti rumah, tanah dan kendaraan atau barang elektronik lainnya seperti kamera, smartphone, laptop dan sebagainya.
Dengan menggadaikan, Anda tidak perlu khawatir akan kehilangan aset atau barang yang dimiliki. Sebab, aset atau barang tersebut hanya dititipkan ke kantor pegadaian dalam kurun waktu yang disepakati bersama. Ketika pinjaman sudah lunas, maka Anda akan mendapatkan kembali aset atau barangnya. Mengingat, sekarang ini banyak oknum-oknum yang melakukan tindak kejahatan seperti penipuan, maka carilah kantor gadai yang sudah terpercaya.
4. Pinjaman dari Keluarga
Nabung butuh waktu lama, sementara gadai aset takut hilang, sudah coba bilang secara terbuka untuk meminjam modal untuk bangun UMKM ke keluarga atau saudara lain?
Tak perlu ragu atau sungkan untuk melakukan hal ini, sebab orang-orang terdekatlah yang akan selalu memberikan dukungan penuh bagi kesuksesan Anda. Apalagi bila UMKM yang akan dirintis sangat menjanjikan, pastinya salah satu anggota keluarga akan meminjamkan sejumlah uang untuk modal.
5. Joint Venture
Bila modal yang dibutuhkan belum cukup untuk membangun UMKM, tak ada salahnya bila ajak teman terdekat atau saudara untuk bekerja sama membangun UMKM. Artinya, Anda dan partner akan patungan modal dengan membaginya sama rata. Misalnya membutuhkan modal Rp10 juta rupiah, kemudian dibagi menjadi 50:50, sehingga masing-masing patungan Rp5 juta. Hal ini juga berlaku untuk keuntungan dan kerugian yang didapatkan.
6. Konsumen
Siapa bilang modal tidak bisa didapatkan dari konsumen? Justru ada beberapa UMKM yang memiliki sistem harus adanya bayar dimuka sebesar 30% hingga 50%. Uang muka tersebut dijadikan sebagai tanda jadi dan bisa digunakan sebagai modal hingga pengerjaannya selesai. Cara ini bisa dipraktikan pada usaha katering, konveksi baju atau kerudung, dan sebagainya.
7. Pinjaman dari Bank
Tak bisa dipungkiri, bank menjadi salah satu tempat yang paling sering dituju bagi kebanyakan orang. Selain untuk menabung dan pengajuan kartu kredit, bank juga menjadi solusi yang tepat untuk mengajukan pinjaman modal usaha UMKM. Perlu diketahui, pinjaman di bank ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu Kredit Multi Guna (KMG) dan Kredit Tanpa Agunan (KTA).
KMG merupakan pinjaman yang besar kecil jumlah pinjamannya tergantung dari jaminan yang diberikan kepada bank. Jadi semakin besar aset yang dijaminkan misalnya rumah atau tanah, maka akan semakin besar pula jumlah pinjaman yang akan didapatkan. Selain itu, masa tenor juga lebih panjang, yakni bisa mencapai 10-20 tahun dengan bunga 9%-12% per tahunnya.
Sementara pada KTA adalah salah satu produk bank yang menawarkan fasilitas kredit tanpa adanya aset nasabah yang dijadikan sebagai jaminan. Persetujuan pinjaman yang Anda ajukan hanya berdasarkan riwayat kredit yang sebelumnya dilakukan, bisa dari kartu kredit kredit motor, mobil dan sebagainya. Umumnya, bank akan memberikan pinjaman dana dengan maksimal pengajuan sebesar Rp200-300 juta dengan bunga yang lebih besar, yaitu 10%-23% per tahun.
8. Peer to Peer Lending
Zaman sekarang ini, masih adakah diantara kalian yang belum mengenal peer to peer lending? Ya, peer to peer lending atau biasa dikenal juga dengan p2p lending ini merupakan situs pinjaman online yang saat ini digilai banyak orang terutama para pengusaha pemula yang baru ingin membangun usaha. Banyak fintech yang menawarkan p2p lending dengan ragam jumlah pinjaman yang berbeda, mulai dari Rp500 ribu hingga Rp2 miliar dengan bunga sebesar 7% - 30% per tahunnya.
9. Ikuti Pameran atau Kompetisi
Bila sudah menjalankan usaha tapi masih membutuhkan modal, Anda bisa mengikuti sejumlah pameran atau kompetisi UMKM. Pada umumnya, banyak investor yang akan menghadiri acara tersebut untuk menemukan UMKM yang menarik dan siap didanai. Maka, lakukanlah persiapan dengan matang, agar peluang mendapatkan modal UMKM bisa terbuka lebar.